Prediksi Harga Emas Pekan Depan Pasca Serangan Misil Iran ke Israel

IDXChannel – Hubungan Iran dan Israel memanas usai Gedung Putih dan Israeli Defense Forces (IDF) melaporkan Iran telah melancarkan serangan drone dan rudal secara signifikan terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024).

Dipicu kekhawatiran akan kondisi tersebut, kondisi ini bisa membuat harga emas kembali terkerek.

“Meningkatnya risiko geopolitik secara signifikan mendukung emas karena konflik panas dan rekor jumlah pemilu tahun ini, menjaga risiko tetap tinggi,” kata HSBC dalam sebuah catatan.

HSBC memperkirakan harga emas bisa menembus angka USD1.975-USD2.500 per troy ons pada 2024.

Sementara melansir Trading Economics, harga emas telah meroket sebesar USD280,53 per troy ons, atau melonjak 13,60 persen sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan contract for Difference (CFD) yang menelusuri pasar acuan komoditas ini. 

Emas diperkirakan diperdagangkan pada USD2273,85 per troy ons pada akhir kuartal ini, menurut model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis. 

Ke depannya, Trading Economics memperkirakan logam mulia ini akan diperdagangkan pada USD2.341,4 per troy ons dalam waktu 12 bulan.

Harga emas sempat turun 1,39 persen di level USD2.343 per troy ons pada penutupan perdagangan Jumat (13/4).

Lihat grafik di bawah ini:

Secara mingguan, logam mulia tersebut naik tipis 0,58 persen dan secara bulanan sudah menguat 7,76 persen.

Ini karena karena dolar AS dan imbal hasil Treasury menguat setelah angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Indeks dolar AS sempat naik 1 persen dan imbal hasil Treasury AS melonjak setelah data tersebut dirilis, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4 persen secara bulanan pada Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

“Lapangan kerja yang kuat dan peningkatan CPI mengganggu rencana penurunan suku bunga The Fed, namun ini membuat harga emas turun,” kata Tai Wong, trader independen logam yang berbasis di New York.

Meskipun dikenal sebagai aset lindung nilai inflasi, daya tarik emas batangan cenderung memudar ketika tingkat suku bunga meningkat.

Sebelumnya, Harga emas di pasar spot kembali menyentuh all time high (ATH) di level USD2.361 per troy ons pada perdagangan Selasa (9/4/2024).

Emas kembali menyentuh level tertinggi seiring didorong oleh kuatnya permintaan dari bank-bank besar Asia. 

“Permintaan emas sangat kuat tahun ini didukung oleh pembelian bank sentral, khususnya bank-bank non-Barat yang membeli emas untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka dari dolar AS dan mata uang Tiongkok yang bergejolak,” kata Will Rhind, CEO GraniteShares.

Melansir Trading Economics, Bank Rakyat China (PBOC) diketahui secara konsisten membeli logam mulia selama 17 bulan terakhir. Cadangannya meningkat menjadi 72,74 juta troy ons pada Maret dari 72,58 juta troy ons pada Februari. Negara lain, seperti India, Turki, dan Kazakhstan juga meningkatkan pembelian emas batangan mereka tahun ini.

(SLF)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com