IDXChannel – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan FOMC Desember 2023 mempertahankan suku bunga kebijakan Fed Funds Rate (FFR) pada level 5,25-5,50% dan bergeser ke stance dovish.
Keputusan ini diambil karena inflasi AS yang mereda dan aktivitas ekonomi yang moderat.
Melihat data tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, berkata jika membandingkan pernyataan mereka dengan pertemuan sebelumnya pada November 2023, terdapat perubahan besar terkait pandangan mereka terhadap kondisi ekonomi AS.
“Pada pertemuan November 2023, The Fed masih melihat adanya ekspansi ekonomi AS, namun pada pertemuan Desember 2023, The Fed menyebutkan bahwa ekonomi dan inflasi telah menurun,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
The Fed pun merevisi proyeksi inflasi dan inflasi inti dari proyeksi September 2023. Ekspektasi inflasi PCE direvisi lebih rendah untuk 2023 (2,8% vs 3,3%), 2024 (2,4% vs 2,5%), dan 2025 (2,1% vs 2,2%).
Proyeksi inflasi PCE inti juga direvisi turun menjadi 3,2% untuk 2023 (vs 3,7%), 2,4% untuk 2024 (vs 2,6%), dan 2,2% untuk 2025 (vs 2,3%).
“Namun, The Fed mempertahankan proyeksi tingkat pengangguran di 3,8% pada 2023, 4,1% pada 2024, dan 4,1% pada 2025, yang mengimplikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS akan tetap ketat dalam jangka pendek namun tidak akan memberikan tekanan yang signifikan terhadap tingkat inflasi,” sambung Josua.
The Fed merevisi naik proyeksi PDB pada 2023 menjadi 2,6% (vs 2,1%), sementara sedikit merevisi turun proyeksi PDB pada 2024 menjadi 1,4% (vs 1,5%) dan mempertahankan proyeksi pada 2025 di 1,8%.
“Hal ini mengisyaratkan kekhawatiran akan kondisi ekonomi AS tahun depan,” ucap Josua.
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com