IDXChannel – Saham emiten taipan Prajogo Pangestu beramai-ramai amblas ke zona merah pada perdagangan Selasa (5/3/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.10 WIB, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terperosok 5,80 persen ke level Rp5.600 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp37 miliar dan volume perdagangan 5 juta saham.
Dengan ini, saham CUAN sudah turun 3 hari beruntun. Dalam sepekan, saham ini melemah 4,41 persen.
Kabar terbaru, CUAN telah menyelesaikan proses akuisisi PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dari PT Indika Indonesia Resources (IIR) dan Indika Capital Investments Pte. Ltd. (ICI).
PT IIR dan ICI merupakan anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY). Transaksi akuisisi ini dituntaskan pada 26 Februari 2024.
Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi, Michael berucap, dengan selesainya akuisisi ini, Petrindo telah mencaplok sebanyak 2.263.030.000 saham atau 100% dari jumlah seluruh saham yang telah disetor di dalam MUTU dengan nilai sebesar USD203 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.
Selanjutnya, para pihak dalam waktu dekat akan menyelesaikan pengalihan hak pemasaran (marketing rights) yang dimiliki oleh ICI dengan nilai sebesar USD15 juta, yang menjadikan total nilai akuisisi keseluruhan mencapai USD218 juta.
“Selesainya akuisisi ini merupakan langkah nyata kami dalam memastikan pertumbuhan perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan strategi jangka panjang perusahaan, di mana kami berfokus pada peningkatan kinerja operasional, integrasi rantai pasokan, serta pertumbuhan portfolio bisnis kami,” ungkap Michael dalam keterangan resminya di Keterbukaan Informasi BEI, Kamis (29/2/2024).
MUTU adalah perusahaan pertambangan batu bara termal dan batu bara metalurgi bituminous yang berlokasi di Kalimantan Tengah, memiliki PKP2B (Perjanjian Kontrak Karya Pertambangan Batu Bara) generasi ke-3 dengan area konsesi yang luas mencapai 24.970 hektar.
Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga turun, yakni sebesar 3,45 persen ke Rp980 per unit. Kemudian, saham anak usaha BRPT PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun 1,63 persen dan PT Petrosea Tbk (PTRO) melemah 0,42 persen.
Chandra Asri Terbitkan Obligasi
Berbeda, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) stagnan di level Rp4.790 per saham.
Kabar terbaru, perseroan akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Pacific Tahap IV tahun 2024 dengan jumlah pokok obligasi senilai Rp1,5 triliun.
Dana bersih yang diperoleh Perseroan dari hasil Obligasi ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran akan digunakan oleh Perseroan seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha.
Obligasi ini terdiri dari 3 seri, yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Rinciannya, jumlah pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp542.375.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,95% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak Tanggal Emisi.
Kemudian, jumlah pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan sebesar Rp416.800.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% per tahun, berjangka waktu 5 tahun sejak Tanggal Emisi.
Selanjutnya, jumlah pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan sebesar Rp540.825.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, berjangka waktu 7 tahun sejak Tanggal Emisi.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, terhitung sejak Tanggal Emisi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 1 Juni 2024, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Pelunasan Pokok Obligasi masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2027 untuk Obligasi Seri A, tanggal 1 Maret 2029 untuk Obligasi Seri B, dan tanggal 1 Maret 2031 untuk Obligasi Seri C. Pelunasan Pokok
Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.
Terkait penerbitan surat utang ini, Pefindo menetapkan pemeringkatan atas Obligasi TPIA idAA- (Double A Minus).
Peringkat tersebut berlaku untuk periode 9 Mei 2023 sampai dengan 1 Mei 2024.
Berikut jadwal penerbitan obligasi TPIA.
Perkiraan Masa Penawaran Umum: 27 Februari 2024
Perkiraan Tanggal Penjatahan: 28 Februari 2024
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 1 Maret 2024
Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik (Tanggal Emisi): 1 Maret 2024
Perkiraan Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 4 Maret 2024
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com