Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.578 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (22/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 138 poin atau 0,89 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia pun bergerak di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,41 persen, peso Filipina minus 0,25 persen, baht Thailand minus 0,15 persen, dan rupee India minus 0,01 persen.
Lalu, ringgit Malaysia melemah 0,37 persen, yuan China minus 0,02 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,04 persen.
Di sisi lain, yen Jepang dan dolar Singapura masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,02 persen.
Senada, mata uang negara maju juga melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, dolar Australia minus 0,08 persen, dan dolar Kanada minus 0,02 persen.
Sementara, franc Swiss menguat 0,02 persen dan Euro Eropa 0,13 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah menguat terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, penguatan rupiah ditopang oleh ekspektasi bank sentral AS (The Fed) yang bakal melonggarkan kebijakan moneternya.
“Bank sentral AS mengindikasikan bahwa The Fed belum akan menaikkan suku bunga acuannya ke depan karena inflasi AS menurun,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.400 sampai Rp15.500 per dolar AS pada hari ini.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/pta)
www.cnnindonesia.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.cnnindonesia.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com