IDXChannel – Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 64 poin atau 0,41 persen ke level Rp15.499 per USD, pada Rabu (21/8/2024).
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi berkata, pelemahan dolar AS dipengaruhi laporan penggajian bulanan yang lemah di awal Agustus menjadi katalis bagi lonjakan volatilitas di seluruh kelas aset. Ini membuat para pelaku pasar bersiap menghadapi potensi guncangan lain dengan data yang direvisi.
“Laporan penggajian 2 Agustus 2024 membuat para pedagang berlomba-lomba memperkirakan prospek Fed perlu memangkas suku bunga setengah persen poin pada pertemuan kebijakan pertengahan September, mendorong kemungkinan tersirat dari langkah tersebut menjadi sekitar 71 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (21/8/2024).
Dari sentimen domestik, ketidakpastian global masih mengkhawatirkan sehingga menimbulkan risiko bagi pergerakan rupiah meskipun kondisi ekonomi domestik Indonesia cukup kuat.
Perlambatan ekonomi global ini dapat memberikan tekanan pada sektor eksternal Indonesia, sehingga meningkatkan risiko pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di tengah tren ekspansi defisit fiskal.
Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Agustus 2024. Keputusan mempertahankan BI rate 6,25 persen ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro stabilitas.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif di rentang Rp15.440-Rp15.550 per USD.
(DESI ANGRIANI)
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com