IDXChannel – Data pekerjaan di Amerika Serikat (AS) per Juni 2023 diperkirakan akan melandai. Konsensus pasar memperkirakan perekonomian AS akan menambahkan 225 ribu pekerjaan. Ini merupakan angka yang lebih rendah dibanding penambahan 339 ribu pekerja pada bulan sebelumnya.
Data ini merujuk pada indikator non-farm payrolls (NFP) yang merupakan laporan ketenagakerjaan yang dirilis setiap bulan. Data ini biasanya sangat memengaruhi pergerakan dolar AS, pasar obligasi, dan pasar saham.
Data ini dikumpulkan oleh Current Employment Statistics (CES) dari Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS. Biro ini mensurvei sekitar 141.000 bisnis dan lembaga pemerintah, yang mewakili sekitar 486.000 lokasi kerja individu.
Data yang dikumpulkan mencakup kondisi industri secara terperinci tentang pekerjaan, jam kerja, dan pendapatan pekerja di gaji nonpertanian.
Sementara itu, tingkat pengangguran AS terlihat sedikit lebih rendah menjadi 3,6 persen dari level tertinggi tujuh bulan di 3,7 persen pada bulan sebelumnya.
Meski demikian, angka ini tetap mendekati level terendah dalam lima dekade. Upah diproyeksikan naik 0,3 persen sama seperti pada Mei. Adapun pertumbuhan gaji tahunan diperkirakan sedikit menurun menjadi 4,2 persen dari sebelumnya 4,3 persen.
Laporan pekerjaan ini tetap sangat ketat meskipun inflasi masih terbilang tinggi dan suku bunga masih tinggi.
Sementara sektor-sektor seperti rekreasi dan perhotelan, pemerintah daerah dan pendidikan yang sangat terpengaruh selama pandemi menyumbang penambahan lapangan pekerjaan.
Sejak awal tahun, ekonomi AS terpantau telah menambahkan 1,57 juta pekerjaan. Total jumlah penambahan pekerjaan Januari hingga Mei menjadi tertinggi ke-10 kalinya sejak pencatatan dimulai pada 1939.
Sementara itu, data yang dirilis Kamis (6/7/2023) menunjukkan bahwa pertumbuhan gaji swasta ADP melonjak pada Juni dan menjadi kenaikan terbesar sejak Februari 2022.
Adapun jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran juga naik pekan lalu.
Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga Bertambah
Rilis data ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh. Data ini juga menunjukkan bahwa ekonomi AS telah berhasil bertahan dari siklus pengetatan agresif suku bunga selama setahun.
Data ini juga menunjukkan bahwa The Federal Reserve berpeluang akan terus menaikkan suku bunga ke depan.
Merespons proyeksi dan data terbaru ini, pasar saham Eropa diperdagangkan lebih rendah pada pembukaan Jumat (7/7/2023).
Kondisi ini menambah kerugian tajam pada sesi sebelumnya, karena tanda-tanda perlambatan ekonomi menambah kekhawatiran kenaikan suku bunga.
Indeks FTSE 100 di Inggris diperdagangkan 0,58 persen lebih rendah pada pembukaan perdagangan bursa Eropa waktu setempat. Sementara indeks DAX di Jerman turun 0,32 persen dan C4C 40 sempat turun 0,25 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dolar AS juga melemah menanti data pekerjaan AS dan meningkatkan prospek kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com