IDXChannel – Minyak mentah pada perdagangan Selasa (5/3/2024) tergelincir imbas kekhawatiran investor akan rencana pertumbuhan ekonomi China hingga ketidakpastian suku bunga AS.
Minyak mentah Brent turun 42 sen, atau 0,5% menjadi USD82,38 per barel pada 1213 GMT. Sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun 39 sen, atau 0,5%, menjadi USD78,35. Brent telah naik sekitar 7% tahun ini.
“Musuh masyarakat nomor satu dari reli yang berlarut-larut dan harga minyak USD90 adalah ketidakpastian seputar penurunan suku bunga,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM dilansir dari Reuters Selasa malam (5/3/2024).
Adapun China menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar sekitar 5% atau sejalan dengan ekspektasi para analis. Namun kurangnya rencana stimulus besar untuk menopang perekonomiannya membuat para investor kecewa.
Kemudian Federal Reserve AS (The Fed) tidak berada dalam tekanan mendesak untuk menurunkan suku bunga mengingat ekonomi dan pasar kerja yang “makmur”.
Beberapa dukungan datang dari prospek pasar yang lebih ketat setelah anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) pada hari Minggu memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) hingga kuartal kedua.
“Pasar telah bergerak lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir di tengah membaiknya fundamental. Kenaikan harga spot mengindikasikan pasar fisik mulai mengetat di tengah sejumlah gangguan sisi penawaran lainnya,” kata analis di ANZ dalam sebuah catatan.
(DES)
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com