IDXChannel – Rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) terbaru menunjukkan bahwa jumlah pengangguran menurun hingga ke level terendah dalam dua bulan terakhir.
Data ini menjadi penanda bagus terhadap arah perkembangan ekonomi AS yang dalam beberapa waktu terakhir didera tren perlambatan ekonomi sebagai dampak dari kebijakan moneter agresif yang dijalankan oleh Bank Sentral, yaitu Federal Reserves atau The Fed.
Data mingguan yang dirilis oleh Labour Departement AS pada Kamis (1/9/2022) lalu menunjukkan bahwa jumlah pengangguran AS turun sebanyak 5.000 menjadi 232.000 pada akhir pekan di bulan Agustus 2022.
Angka penurunan tersebut melebihi perkiraan awal para ekonom, yang memperkirakan jumlah pengangguran di AS bakal berada di level 248.000. Di lain pihak, jumlah penerima tunjangan dan proksi perekrutan meningkat sebanyak 26.000 dari data minggu sebelumnya, menjadi 1,44 juta.
Pada akhir Juli 2022, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan setidaknya terdapat 11,2 juta lowongan pekerjaan, di mana terdapat dua pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur. Sedangkan perusahaan swasta mencetak sekitar 132.000 pekerjaan di bulan Agustus.
“Data tepat waktu ini menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja tidak melemah secara dramatis, dengan PHK belum meningkat secara berkelanjutan sebagai tanggapan terhadap pengetatan Fed,” ujar Kepala Ekonom AS di High Frequency Economics, Rubeela Farooqi, sebagaimana dilansir Bloomberg, Kamis (1/9/2022).
Sebagaimana diketahui, The Fed saat ini tengah berupaya menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga secara agresif, hingga 225 basis poin sejak Maret 2022 lalu. Kebijakan moneter ini menimbulkan kekhawatiran bakal munculnya risiko resesi.
Namun, dengan data pengangguran yang menurun menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja terus membentengi kondisi perlambatan ekonomi di negara tersebut.
Sementara itu, sebagaimana dilaporkan Reuters pada Kamis (1/9/2022), survei Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan rebound tajam dalam pekerjaan bidang manufaktur di bulan Agustus. ISM menemukan bahwa perusahaan terus melakukan perekrutan di bulan Agustus dan menurunkan angka PHK dan pengangguran.
Laporan dari perusahaan penempatan global pada Kamis lalu menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh perusahaan AS turun 21 persen menjadi 20.485 di bulan Agustus 2022.
Kendati demikian, beberapa perusahaan di AS mengalami penurunan seperti sektor perumahan dan teknologi. Perusahaan Snap Inc. melakukan PHK setidaknya 20 persen dari tenaga kerjanya untuk mengurangi biaya.
Industri teknologi menjadi salah satu penyumbang dari seperempat PHK pada bulan Agustus. Setidaknya terdapat 14.408 PHK oleh perusahaan teknologi di tahun 2022 ini.
Sayangnya, penurunan angka pengangguran ini justru diikuti penurunan angka produktivitas. Laporan dari Labour Departement menunjukkan produktivitas nonpertanian menurun 4,1 persen pada kuartal akhir, direvisi naik dari laju kontraksi 4,6 persen pada laporan bulan lalu.
Hal tersebut membuat para ekonom sedikit pesimis terhadap pertumbuhan pasar tenaga kerja yang melambat, mengingat angka produktivitas yang terus menurun.
“Jika produktivitas tidak tumbuh, ini merupakan tekanan biaya yang serius bagi perusahaan. Ini bukan gambaran yang menggembirakan untuk kembali ke inflasi dua persen secara tepat waktu.” ujar Penasihat Ekonomi Senior di Brean Capital, Conrad DeQuadros, dalam laporan Reuters. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com