Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.919 per dolar AS pada Kamis (26/10) sore. Mata uang Garuda melemah 49,50 poin atau minus 0,31 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.933 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, rupee India melemah 0,06 persen, ringgit Malaysia minus 0,16 persen, bath Thailand minus 0,09 persen, dan dolar Singapura minus 0,07 persen.
Lalu, won Korea Selatan melemah 0,77 persen, yuan China minus 0,03 persen, dan peso Filipina minus 0,19 persen. Di sisi lain, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga melemah. Dolar Kanada melemah 0,03 persen, Poundsterling Inggris minus 0,16 persen, Euro Eropa minus 0,14 persen, dan franc Swiss minus 0,14 persen.
Adapun dolar Australia menguat 0,02 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong berkata rupiah melemah di tengah penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Penguatan dolar AS terjadi karena tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang naik.
“Rupiah melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat dan imbal hasil obligasi AS yang naik,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Lukman berkata data produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal III 2023 yang akan dirilis disinyalir akan baik. Hal ini juga turun menopang penguatan dolar AS.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/agt)
www.cnnindonesia.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.cnnindonesia.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com