Investor Ritel di AS Melonjak, 58 Persen Rumah Tangga Kini Punya Saham

IDXChannel – Tingkat partisipasi investasi saham di Amerika Serikat (AS) tercatat mengalami lonjakan cukup tinggi. Bahkan, tercatat 58 persen rumah tangga di sana sudah menjadi pemehang saham,

Hal yang sama juga terjadi pada para orang kaya di sana, dalam data the Federal Reserve atau the Fed, di mana sebelumnya hanya 10 persen, kini sudah menguasai 93 persen pasar ekuitas di negeri Paman Sam itu.

Sayangnya, hal ini tidak berlangsung secara merata, di mana 50 persen masyarakat berpenghasilan rendah hanya memiliki 1 persen saham yang beredar di negeri itu, demikian isi Survei Keuangan Konsumen The Fed.

Sama halnya dengan sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan ini tidak lepas dari masa pandemi saat itu, di mana masyarakat AS memiliki waktu luang untuk bekerja dari rumah.

Gaji maupun bantuan dari pemerintah AS yang diberikan secara tunai pun digunakan untuk berinvestasi. Meski hal tersebut tidak mengubah hak kepeimilikan yang dimiliki oleh orang-orang terkaya.

Bahkan, ketika pasar modal di sana mengalami bearish, para investor ritel tidak ramai-ramai menguangkan hasil investasinya pada 2022 lalu guna menghindari kerugian besar.

Pada kuartal ketiga 2023 lalu, 50% rumah tangga terbawah memiliki aset real estate senilai USD4,8 triliun, namun saham hanya bernilai USD0,3 triliun, menurut data Fed.

Sebagai perbandingan, kelompok 1% teratas memiliki lebih dari USD16 triliun saham, dan lebih dari USD6 triliun aset real estat.

Saham juga mengalami keuntungan besar selama 10 tahun terakhir, ketika suku bunga sangat rendah dan membantu mendorong keuntungan ekuitas yang besar.

Selama dekade terakhir, S&P 500 naik sebesar 155%, dengan indeks acuan naik 24% pada tahun lalu saja, sebagian besar didorong oleh menurunnya inflasi dan ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024. (TYO)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com