JAKARTA – Indeks dolar AS menguat kembali pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar menguat setelah pejabat Federal Reserve (Fed) berucap bank sentral mungkin perlu lebih agresif untuk menangani inflasi, sementara dolar mencapai level tertinggi baru enam tahun terhadap yen.
Dolar AS juga naik 0,1% versus yuan China di pasar luar negeri di 6,3716 yuan, mencatat sedikit perubahan setelah panggilan video Presiden AS Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping, di mana Biden berusaha mencegah Beijing memberikan dukungan bagi invasi Rusia ke Ukraina. Pembicaraan, yang berakhir tanpa kejutan besar, membantu mendongkrak saham di Wall Street, terutama di sektor teknologi.
Dua pembuat kebijakan Federal Reserve yang paling hawkish berucap bank sentral perlu mengambil langkah lebih agresif untuk memerangi inflasi. Yang ketiga, yang enam bulan lalu adalah anggota bank sentral AS yang paling dovish, berucap dia terbuka untuk kemungkinan itu.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin%tase pada Rabu (16/3/2022) dalam upaya untuk menjinakkan inflasi pada level tertinggi 40 tahun. Itu adalah kenaikan pertama dalam tiga tahun, dan The Fed juga mengisyaratkan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang.
Presiden Fed St Louis, James Bullard, yang tidak setuju pada tindakan minggu ini mendukung kenaikan setengah poin, berucap pada Jumat (18/3/2022) bahwa para pejabat harus menaikkan suku bunga pinjaman overnight Fed menjadi lebih dari 3,0% tahun ini.
“Untuk dolar, pembicaraan Fed yang hawkish telah mengembalikan angin ke layarnya,” kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, di Washington.
“Ini memainkan pandangan yang lebih hawkish untuk kebijakan Fed. Sementara Fed hawkish minggu ini, pandangan mereka untuk suku bunga secara umum masih sejalan dengan ekspektasi pasar.”
economy.okezone.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh economy.okezone.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com