IFC akan Berinvestasi di BTPN Melalui Penerbitan Obligasi Hijau Rp7,4 Triliun

IDXChannel – Internasional Finance Corporation (IFC) telah menandatangani perjanjian untuk berinvestasi hingga USD500 juta atau sekitar Rp7,48 triliun (kurs: Rp14.970)di PT Bank BTPN Tbk melalui obligasi sosial dan penerbitan obligasi hijau.

Penerbitane obligasi ini merupakan upaya memperkuat komitmen mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya bisnis-bisnis yang digerakan oleh perempuan. 

“Investasi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan hijau, tetapi juga akan meningkatkan akses ke pembiayaan penting bagi usaha kecil, khususnya yang dimiliki oleh perempuan,” ujar Direktur Pelaksana IFC Makhtar Diop, dikutip dari Deal Street Asia, Kamis (22/6/2023). 

Nantinya sebagian besar atau setara USD400 juta akan diinvestasikan secara merata dalam obligasi sosial dan hijau, sementara USD100 juta lainnya akan dialokasikan untuk keduanya. Kemudian sekitar setengah dari hasil ikatan sosial diperuntukkan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) milik perempuan.

“Usulan investasi IFS dalam penerbitan obligasi sosial dan hijau Bank BTPN membuktikan komitmen kami untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pinjaman lingkungan dan sosial. Ini akan membantu kami dalam mewujudkan visi kami untuk membawa perubahan signifikan dalam kehidupan jutaan orang,” kata Direktur Bank BTPN Henoch Munandar.

Bank BTPN telah menjadi bagian dari grup SMBC yang berbasis di tokyo setelah penggabungan Grup SMBC PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk pada tahun 2019.

“Sebagai anggota Grup SMBC, Bank BTPN akan menggunakan ini untuk mendukung rencana transisi Grup SMBC dalam mempromosikan pembiayaan berkelanjutan dan menyelaraskan pinjaman dan investasinya dengan nol emisi pada tahun 2050,” kata Henoch.

IFC mengambil bagian dalam mengatasi kesenjangan pembiayaan yang diperkirakan sebesar USD166 miliar untuk UMKM atau sekitar 19 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Meski ada kesenjangan, Bank Dunia mencatat bahwa Indonesia berhasil memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pengurangan kemiskinan selama dua dekade terakhir.

Pertumbuhan yang cepat, namun berjalan seiring dengan meningkatnya emisi rumah kaca dan gas, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk mengatasi tantangan iklim dan pembangunan di dalamnya kontribusi yang ditentukan secara nasional.

(SLF)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com