Harga Minyak Bangkit Perlahan Usai OPEC+ Akan Batasi Produksi

Jakarta, CNN Indonesia

Harga minyak dunia naik 1 persen pada penutupan perdagangan Selasa (22/11) waktu AS. Kenaikan harga minyak ditopang oleh Arab Saudi yang berkata OPEC+ akan tetap mengurangi produksi.

Dikutip dari Reuters, Rabu (23/11), harga minyak mentah Brent naik 91 sen atau 1 persen menjadi US$88,36 per barel. Lalu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 91 sen atau 1,1 persen menjadi US$80,95 per barel.

Sebelumnya, OPEC+ akan mengadakan pertemuan pada 4 Desember 2022 mendatang. Dalam pertemuan itu, negara-negara pengekspor minyak disinyalir akan meningkatkan produksi.

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman membantah OPEC tengah mempertimbangkan peningkatan produksi itu.

Selain itu, Uni Emirat Arab, produsen besar OPEC lainnya, juga membantah mengadakan pembicaraan tentang perubahan perjanjian OPEC+ terbaru.

Di sisi lain, kekhawatiran atas permintaan minyak dalam menghadapi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dan kebijakan penguncian covid-19 China yang ketat, juga sempat menekan harga minyak.

Beijing menutup taman, pusat perbelanjaan, dan museum dan lebih banyak kota di China melanjutkan pengujian covid-19 massal pada Selasa lalu. Pemerintah memperingatkan bahwa negara menghadapi tantangan pandemi yang paling parah.

Oleh karena itu, analis saat ini memangkas perkiraan permintaan minyak akhir tahun dari China.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/dzu)


www.cnnindonesia.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.cnnindonesia.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com