Harga Emas Terkoreksi di Tengah Aksi Ambil Untung

IDXChannel – Harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu (2/10/2024), di tengah para trader merealisasikan keuntungan (profit taking) setelah menyentuh rekor tertinggi pekan lalu.

Sementara, dolar Amerika Serikat (AS) menguat menyusul serangan rudal Iran ke Israel sehari sebelumnya.

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,18 persen ke level USD2.658,75 per troy ons pada Rabu, usai meningkat 1,10 persen sehari sebelumnya di tengah kabar serangan Iran terhadap Israel.

Pada Selasa, Iran meluncurkan sekitar 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin milisi Hizbullah di Lebanon, bersama dengan beberapa pemimpin senior kelompok yang didukung Iran.

Serangan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Iran terhadap Israel tahun ini.

“Serangan rudal tersebut, termasuk sekitar 180 proyektil, terjadi beberapa jam setelah Israel memulai operasi darat di Lebanon, sebuah tindakan yang diplomat Iran isyaratkan selama Sidang Umum PBB akan menjadi garis merah,” kata Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global dan Penelitian MENA di RBC Capital Markets, dikutip MT Newswires, Rabu (2/10).

“Seperti pada April, Iran memberikan peringatan awal tentang aksi militer ini, memungkinkan pasukan AS bersiap untuk pertahanan Israel,” ujarnya.

Menurut laporan dari The Guardian, tidak ada korban yang dilaporkan di Israel akibat serangan tersebut, dan sebagian besar rudal berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara.

Meski demikian, Israel dan Amerika Serikat mengancam akan membalas serangan tersebut.

Namun, meski ada ancaman perang besar di Timur Tengah, pembelian aset safe-haven yang biasanya terjadi saat ketegangan geopolitik meningkat, tidak mampu mendorong harga emas naik lebih jauh.

“Emas naik lebih dari 1 persen (pada Selasa) tetapi tanpa mencapai rekor tertinggi minggu lalu, menunjukkan adanya pasar di mana pedagang berfokus pada jangka pendek dan mulai mengambil keuntungan setelah reli kuat emas sepanjang bulan September,” kata Saxo Bank.

Senada, Tito Iakopa, Direktur Komersial di FlowCommunity, berucap, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (2/10), logam mulia telah mengalami aksi ambil untung, tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi sepanjang masa selama beberapa sesi terakhir karena meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Iakopa juga menambahkan, prospek emas dalam jangka menengah hingga panjang bisa tetap positif, didukung oleh aliran dana ke reksadana emas, ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral utama, serta permintaan safe-haven akibat risiko geopolitik dan ekonomi.

Meski demikian, ia mencatat, penguatan dolar AS dapat membatasi kenaikan signifikan emas dalam jangka pendek.

Dolar menguat pada Rabu, dengan indeks dolar ICE naik 0,41 poin menjadi 101,6.

Hasil obligasi AS meningkat, dengan obligasi dua tahun terakhir tercatat membayar 3,633 persen, meningkat 1,8 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun terapresiasi 4,7 basis poin menjadi 3,784 persen. (Aldo Fernando)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com