Harga Emas Naik Terbatas saat Ada Aksi Timbun ala Bank Sentral

IDXChannel – Harga emas spot naik tipis 0,09 persen ke level USD2.330 per troy ons pada awal perdagangan Rabu (19/6/2024).

Pada sesi perdagangan Selasa (18/6), harga emas di pasar spot ditutup naik 0,41 persen ke level USD2.328,33 per troy ons.

Emas bertahan stabil di kisaran USD2.330 per troy ons setelah mengalami penurunan di sesi sebelumnya karena data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Pergerakan harga emas juga dipengaruhi keputusan Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menahan suku bunga dan mengisyaratkan satu kali pemotongan suku bunga.

Selain pengumuman The Fed, inflasi AS juga secara tak terduga melandai pada Mei dibanding bulan sebelumnya.

Harga emas sebelumnya ditutup turun 0,59 persen di level USD2.318,87 per troy ons pada perdagangan awal pekan Senin (17/6). Praktis, secara bulanan harga emas sudah mengalami penurunan 3,94 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Penjualan ritel di AS dilaporkan hanya naik 0,1 persen pada Mei, menyusul revisi penurunan 0,2 persen di bulan sebelumnya. Angka ini meleset dari perkiraan pasar sebesar 0,2 persen dan menandakan berkurangnya sentimen konsumen.

Sementara itu, Presiden Fed Bank of New York John Williams menyatakan pada Selasa (18/6) bahwa suku bunga akan diturunkan secara bertahap tetapi tidak menentukan kapan bank sentral akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya.

Investor sekarang fokus pada klaim pengangguran mingguan AS yang akan dirilis pada Kamis esok hari dan indeks manajer pembelian pada Jumat untuk mendapatkan wawasan mengenai konsumsi dan kekuatan ekonomi AS.

Sementara menurut survei Dewan Emas Dunia, di sejumlah negara lebih banyak bank sentral yang tengah berencana meningkatkan cadangan emas mereka dalam waktu satu tahun ke depan karena kondisi ketidakpastian ekonomi dan politik, meskipun harga emas di level tinggi.

Survei Central Banks Gold Reserves (CBGR) 2024, yang mengumpulkan data dari 70 bank sentral dunia, menemukan bahwa hampir 30 persen bank sentral berencana menambah cadangan emas mereka pada tahun depan.

“Pandangan positif terhadap emas dari sejumlah manajer investasi tetap ada meskipun terdapat rekor pembelian oleh bank sentral selama dua tahun berturut-turut dan harga emas mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada 2024,” tulis laporan World Gold Council.

Menurut laporan tersebut, para manajer investasi mengindikasikan bahwa mereka mencari emas untuk membantu memitigasi risiko dan bersiap menghadapi ketidakpastian politik dan ekonomi lebih lanjut secara global.

Bank-bank sentral di negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang juga mempertahankan pandangan positif mereka terhadap porsi emas di masa depan dalam portofolio cadangan.

Bank-bank sentral di negara-negara maju juga turut serta dalam hal ini, yang kini memandang emas secara lebih positif. Lebih dari separuh (57 persen) kelompok ini berkata emas akan memiliki proporsi cadangan yang lebih tinggi dalam lima tahun dari sekarang, peningkatan yang signifikan dibandingkan 2023.

Bank-bank sentral negara maju juga menjadi lebih pesimistis dalam pandangan mereka terhadap cadangan devisa global dalam dolar AS.

Lebih dari separuh (56 persen) responden negara-negara maju percaya bahwa porsi dolar AS dalam cadangan devisa global akan turun, sementara 64 persen responden negara-negara berkembang mempunyai pandangan yang sama.

Sebelumnya, harga logam mulia tertekan oleh perubahan ekspektasi The Fed yang hawkish dan adanya penurunan pembelian bank sentral di Asia.

The Fed mempertahankan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) stabil di 5,25 persen-5,50 persen untuk pertemuan ketujuh berturut-turut Rabu (12/6/2024) sejalan dengan perkiraan pasar.

Para pengambil kebijakan memperkirakan tidak tepat untuk menurunkan suku bunga sampai mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi akan bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2 persen.

Sementara itu, para pengambil kebijakan hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini dan empat kali penurunan pada 2025. Pada Maret lalu, The Fed memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga di 2024 dan tiga kali pada 2025. (ADF)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com