JAKARTA – Harga emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas tertekan data pekerjaan AS yang mendorong dolar lebih tinggi dan memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan secara agresif menaikkan suku bunga.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, anjlok USD30,3 atau 1,55% menjadi ditutup pada USD1.923,70 per ounce. Harga emas merosot 1,8% untuk minggu ini, kontras dengan kenaikan 6,9% untuk kuartal pertama tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (1/4/2022) bahwa Amerika Serikat menciptakan 431.000 pekerjaan pada Maret dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6% dari 3,8% dan upah kembali meningkat. Ini mungkin mendukung kenaikan suku bunga bank sentral Federal Reserve (The Fed) yang agresif.
Data tersebut mendorong kenaikan dalam imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun AS dan dolar, membuat emas kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga mendorong harga emas lebih rendah, kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek. Karena itu akan diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
economy.okezone.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh economy.okezone.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com