loading…
Nilai tukar rupiah tertekan akibat banyak negara yang terjebak utang di atas 100%. Foto/Antara
Baca juga: Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Level Rp14.889, Ini Pemicunya
“Akibat gejolak ekonomi telah mengakibatkan beberapa negara berkembang mulai meningkatkan utangnya terlebih akibat pandemi covid-19, serta kenaikan harga pangan dan energi,” terang Ibrahim dalam rilis hariannya, Rabu (3/8/2022).
Lanjutnya, kondisi tersebut juga diperparah dengan kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) yang beberapa waktu lalu sempat naik lagi ke 75 basis poin. Kenaikan itu membuat potensi negara berkembang untuk membayar utang jadi terkendala.
Tak hanya itu saja, terang Ibrahim, pandemi Covid-19 turut menjadikan adanya disrupsi di rantai pasok global, terutama dalam pangan dan energi, dan kemudian diperparah dengan meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Harga-harga komoditas utama dari Rusia dan Ukraina, seperti gas, metal, gandum juga mengalami kenaikan, sehingga banyak negara mengalami inflasi yang tinggi. Sebagai contoh Brasil, Eropa dan Singapura yang inflasinya sudah menyentuh di atas 5%,” tambahnya.
Baca juga: Michael Learns to Rock Gelar Konser, Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia
Lebih lanjut Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Kamis (4/8/2022), mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.900-Rp14.950.
(uka)
ekbis.sindonews.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh ekbis.sindonews.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com