Empat Negara Borong Emas Dipicu Kekhawatiran Pecahnya Perang Dunia 3

IDXChannel – China, Taiwan, Rusia, hingga Timur Tengah melakukan pembelian emas secara besar-besaran imbas kekhawatiran akan pecahnya perang dunia ketiga.

Sentimen tersebut diperkirakan mengerek harga emas dunia ke USD2.600 per troy ons atau setara dengan Rp1,28 juta per gram pada September 2024.

“Saat ini mereka melakukan pembelian besar besaran emas, karena kalau terjadi perang dunia mereka sudah punya cadangan,” kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resminya, Senin (16/9/2024).

Selain isu perang dunia ketiga, kenaikan harga emas juga dipicu olej spekulasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed, dan perlambatan ekonomi.

Ibrahim menjelaskan, spekulasi penurunan suku bunga The Fed membawa sentimen terhadap pergerakan harga emas dunia. Sebab penurunan suku bunga ini akan membuat dolar AS sedikit melemah dan membuat investor mengalihkan instrumen investasinya ke emas.

“Pasca data pengangguran AS yang dirilis, ada indikasi bahwa bank sentral kemungkinan menurunkan suku bunga hingga 50 bps,” kata dia.

Selain itu, momentum Pilpres di AS juga menjadi sentimen terhadap pergerakan harga emas dunia. Menurutnya dengan kembali dicalonkannya Donald Trump sebagai Presiden AS, akan sangat berpengaruh terhadap pasar ketika Trump kembali terpilih menjadi pemimpin AS.

“Sering terjadi percobaan pembunuhan Trump, karena ada kemungkinan besar pilpres dimenangkan oleh Donald Trump, kita tahu dia anti Yahudi, sehingga pada saat menang, mungkin yang pertama diselesaikan konflik di Timur Tengah,” kata Ibrahim.

Sekadar informasi tambahan, mengutip data Refinitiv pada perdagangan Senin 16 September 2024 pukul 06.30, harga emas di pasar spot berada di level USD2.579,08 per troy ons, atau naik 0,10 persen. dari posisi sebelumnya.

(DESI ANGRIANI)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com