Dua Negara Asean yang 'Ketar-Ketir' Terancam Resesi 2023

Jakarta, CNN Indonesia

Bank Dunia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan resesi global terjadi pada tahun depan. Penyebabnya, kenaikan suku bunga tinggi dalam rangka memerangi lonjakan inflasi.

Salah satu negara yang menaikkan suku bunga akibat lonjakan inflasi adalah Amerika Serikat (AS). The Fed bahkan mengerek suku bunga 75 basis poin dalam dua bulan terakhir.

Ancaman resesi ini mulai menghantui sejumlah negara, baik negara maju maupun berkembang. Tak terkecuali beberapa negara di Asean.

Berikut negara Asean yang ketar-ketir dengan ancaman resesi tahun depan:

1. Laos

Mengutip CNBC Indonesia, Rabu (5/10), pada pertengahan 2022, inflasi di Laos, negara berpenduduk sekitar 7,5 juta orang, telah meningkat ke rekor 25 persen secara tahunan (yoy).

Harga bensin melonjak 107,1 persen dari tahun sebelumnya dan nilai kip, mata uang lokal, anjlok.

Mata uangnya diperdagangkan pada 19 ribu kip per dolar AS di pasar gelap pada September, padahal setahun yang lalu nilai tukar resmi adalah 9.400 kip.

Sementara pada Agustus kemarin inflasi Laos sudah mencapai 30,1 persen.

2. Myanmar

Myanmar menjadi negara dengan produk domestik bruto (PDB) purchasing power parity (PPP) atau keseimbangan kemampuan berbelanja, sebesar US$4.776.

Data tradingeconomics.com mencatat inflasi Myanmar mencapai 18,15 persen (yoy) pada Mei 2022.

Kendati, negara ini masih belum merilis angka pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi terakhir yang dirilis adalah 2021 sebesar -18 persen.

[Gambas:Video CNN]

(dzu/bir)


www.cnnindonesia.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.cnnindonesia.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com