Country Garden selamat dari gagal bayar utang untuk sementara usai melunasi pembayaran bunga dua obligasi AS, tepat sebelum berakhirnya masa tenggang yang terhitung 30 hari sejak 6 Agustus 2023 lalu.
Mengutip CNN, China Securities Journal melaporkan raksasa properti Negeri Tirai Bambu itu sudah melunasi bunga obligasi sebesar US$22,5 juta atau setara Rp343 miliar (asumsi kurs Rp15.269 per dolar AS). Meski kecil, gagal bayar diklaim bakal mengganggu pasar keuangan China.
“Ini berarti raksasa properti tersebut mampu menghindari gagal bayar (default) pada dua obligasi dolarnya (dolar AS) minggu ini. Ini memicu optimisme di kalangan investor bahwa perusahaan yang menumpuk utang ini punya cukup uang untuk melewati krisis properti di China,” tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (5/9).
Namun, Country Garden tidak bisa leha-leha. Pasalnya, mereka masih punya kewajiban dengan 8 surat utangnya yang diterbitkan berbentuk yuan.
Kedelapan obligasi tersebut mencatatkan total saldo terutang sebesar 10,8 miliar yuan atau US$1,5 miliar alias Rp22 triliun. Surat utang tersebut jatuh tempo pada akhir tahun ini.
Kini, Country Garden tengah mencari cara menunda pembayaran delapan obligasi tersebut. Perusahaan berniat melakukan pertemuan dengan para pemegang obligasi pada Kamis (7/9) ini.
Moody’s mencatat perusahaan yang berbasis di Foshan, Guangdong ini punya total kewajiban hampir US$200 miliar. Mereka juga menghadapi tekanan besar untuk melunasi utang obligasi sekitar 31 miliar yuan atau US$4,3 miliar yang bakal jatuh tempo pada akhir 2024.
Perusahaan properti asal China ini memang tengah digempur masalah. Selain setumpuk utang, Country Garden mencatat kerugian US$7 miliar atau setara Rp105 triliun sepanjang semester I 2023 ini.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)
www.cnnindonesia.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.cnnindonesia.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com