IDXChannel – Contoh kebijakan moneter layak diketahui. Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus barang/jasa dengan peredaran uang.
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter seperti uang beredar atau suku bunga dengan tujuan menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (14/5/2024), IDX Channel telah merangkum contoh kebijakan moneter, sebagai berikut.
Instrumen Kebijakan Moneter
1. Kebijakan Himbauan Moral
Pelaksanaannya adalah dengan mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank. Beberapa contoh pelaksanaannya ditemukan dalam bentuk pidato, edaran, dan pengumuman yang berisi himbauan atau larangan melepas pinjaman serta tabungan pada sektor tertentu.
2. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Penerapan instrumen kebijakan moneter dalam sektor investasi bertujuan untuk mengatur peredaran uang melalui jual beli surat berharga milik pemerintah. Aktivitas jual beli surat berharga pemerintah dapat mendorong penarikan jumlah uang yang beredar agar masuk ke dalam kas negara. Jika uang yang beredar sedikit, maka pemerintahlah yang akan membeli surat-surat berharga sehingga peredaran uang pun akan meningkat.
3. Kebijakan Pinjaman Selektif
Penggunaan instrumen kebijakan terkait kredit atau pinjaman selektif umumnya dilakukan pada saat gejala negara terkena dampak awal inflasi. Kebijakan yang mengatur pinjaman selektif ini memastikan bahwa setiap bank dapat memberikan dana pinjaman atau investasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Syarat-syarat pemberian pinjaman pun diatur sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan berdasarkan aspek 5C, yaitu capital, capacity, character, condition, dan collateral.
4. Kebijakan Cadangan Kas Negara
Di samping meningkatkan dan menurunkan suku bunga, bank sentral perlu mengendalikan cadangan kas minimum di bank umum. Dengan kata lain, penggunaan instrumen kebijakan cadangan kas negara ini menetapkan jumlah minimum persediaan pada bank umum. Adanya ketetapan jumlah minimum dana tersebut dapat membantu mengendalikan kemampuan bank untuk menyediakan pinjaman kepada masyarakat.
5. Kebijakan Diskonto
Kestabilan peredaran uang di masyarakat dapat terwujud jika bank sentral meningkatkan dan menurunkan tingkat suku bunga bank umum. Suku bunga yang dinaikkan bertujuan meningkatkan keinginan masyarakat untuk menabung agar peredaran uang berlebih dapat berkurang. Di sisi lain, keputusan bank sentral untuk menurunkan tingkat suku bunga akan mendorong masyarakat untuk mengajukan pinjaman agar jumlah uang yang beredar semakin meningkat.
Tujuan Kebijakan Moneter
1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai kesuksesan tiap komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan pekerjaan, kontrol tingkat inflasi, aktivitas produksi dan permintaan barang, dan lainnya.
2. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui kestabilan jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran pemerintah sering melakukan devaluasi dalam hal ini.
3. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga pasar. Ketika harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat harga sekarang dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli antar periode tetap sama. Kestabilan harga ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, dan produksi barang.
4. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan lapangan pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat. Dengan naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam pengelolaannya. Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
5. Mengendalikan Inflasi
Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank. Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.
Contoh Kebijakan Moneter
1. Pelaksanaan Program Intervensi Rupiah
Penerapan kebijakan moneter bisa dilakukan langsung oleh Bank Indonesia dengan cara meminjam dana di pasar uang antar bank selama periode tujuh hari. Aktivitas tersebut ditujukan untuk mendukung instrumen operasi pasar terbuka yang meningkatkan terjadinya peredaran uang di masyarakat.
2. Penyediaan Pinjaman Jangka Pendek dengan Suku Bunga Tinggi
Bank umum yang menemui masalah likuiditas jangka pendek dapat terbantu dengan penerapan kebijakan moneter yang menyediakan fasilitas overdraft. Adapun bantuan yang diberikan adalah pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi yang dapat menjaga peredaran uang tetap stabil.
3. Pemberian Pinjaman Langsung oleh BI
Keperluan dana usaha di berbagai proyek yang mendesak bisa dicukupi dengan mengajukan pinjaman langsung kepada BI. Pembiayaan segera ini dapat meningkatkan peredaran uang yang dapat memberikan stabilitas ekonomi negara.
4. Penerbitan Surat Utang Negara
Kebijakan moneter ini bertujuan untuk menurunkan peredaran uang di masyarakat dengan mendorong terjadinya jual beli aset investasi berupa surat utang negara.
Itulah informasi terkait contoh kebijakan moneter yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com