IDXChannel – Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berucap faktor politik tidak menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan suku bunga bank sentral.
“Tugas kami adalah membuat keputusan berdasarkan data yang masuk, prospek yang berkembang, dan kondisi risiko, dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain, dan itu termasuk faktor politik,” kata Powell kepada Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS), dilansir dari Reuters pada Kamis (11/7/2024).
Negeri Paman Sam tersebut akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 5 November. Keputusan suku bunga The Fed disebut dapat menguntungkan salah satu pihak yang berkompetisi.
Calon petahana Joe Biden asal Partai Demokrat berharap The Fed memangkas suku bunga secepatnya agar kondisi ekonomi meningkat jelang pilpres. Eks presiden Donald Trump yang menjadi calon dari Partai Republik menginginkan kebijakan moneter baru dilonggarkan usai pemungutan suara.
“Kami punya sejarah panjang dalam mempertahankan prinsip tersebut, termasuk pada tahun pemilu,” kata Powell.
Powell dan pejabat Fed lainnya selama ini berucap mereka tidak akan menurunkan suku bunga sampai mereka benar-benar yakin inflasi kembali ke target 2 persen setelah lonjakan tajam selama pandemi.
Pertemuan The Fed selanjutnya akan diadakan pada 30-31 Juli. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25-5,5 persen.
Namun, banyak investor memperkirakan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga pada September, sekitar dua bulan sebelum pilpres. (WHY)
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com