BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya

IDXChannel – Bank Indonesia (BI) diproyeksi akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen.

Senior Economist DBS Bank Radhika Rao mengungkapkan, proyeksi itu berdasarkan moderasi di segmen yang bergejolak, dipimpin oleh biaya pangan dengan inflasi utama mendekati titik tengah kisaran pada Juni 2024 

“Sementara jalur disinflasi kondusif bagi kebijakan, mandat stabilitas valas Bank Indonesia yang eksplisit, bukan inflasi, telah menjadi pendorong tindakan suku bunganya pada tahun lalu,” ujar Radhika dalam risetnya pada Senin (15/7/2024). 

Dalam komentar baru-baru ini, Gubernur BI Perry Warjiyo mengisyaratkan bahwa peluang untuk menurunkan suku bunga mungkin terbuka pada kuartal keempat 2024. DBS perkirakan akan bergantung pada volatilitas rupiah dan kecenderungan fiskal pemerintah yang baru. 

Sementara itu, hanya ada sedikit pilihan bagi otoritas selain mempertahankan mata uang melalui upaya intervensi dan arus masuk asing ke instrumen OMO (SRBI). 

“Yang menggembirakan, rupiah berperilaku jauh lebih baik pada bulan Juli, mengikuti indeks dolar yang lebih rendah,” kata dia.

Untuk emerging market, jeda sangat dibutuhkan. Suku bunga USD telah bertahan tinggi lebih lama dari yang diperkirakan banyak investor. 

Di Asia, kenaikan suku bunga dalam siklus ini secara umum lebih tenang daripada Fed, yang mengakibatkan periode panjang dimana perbedaan suku bunga tidak menguntungkan. 

Selain itu, ada juga tantangan dari USD yang sangat kuat, karena tren ini berbalik, ekonom DBS menduga bahwa mungkin ada lebih banyak minat pada aset EM/Asia secara umum. 

“Bagi pemerintah mata uang lokal, IndoGB yang menguat mungkin kembali populer. Spekulasi pelonggaran BI (mengikuti Fed), USD yang lebih lemah, kepemilikan asing yang relatif rendah kemungkinan akan mendorong imbal hasil lebih rendah,” tutur dia.

(DES)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com