IDXChannel – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 70 efek baru dapat tercatat di bursa pada 2023 mendatang. Adapun, efek baru tersebut terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), serta Efek Beragun Aset (EBA).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna berkata, BEI optimistis target tersebut dapat tercapai. Pasalnya, per Oktober tahun ini sebanyak 44 perusahaan telah melantai di bursa, kemudian 1 ETF dan 8 obligasi korporasi baru tercatat.
“Jadi pencapaian kami saat ini relatif sudah hampir 75 persen,” kata Nyoman dalam konferensi pers, Rabu (26/10/2022).
Terkait perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), saat ini terdapat 45 perusahaan berada dalam pipeline IPO, dengan 11 perusahaan di antaranya telah mendapatkan izin publikasi atau pre-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan 4 perusahaan lainnya telah mendapat izin prinsip dari regulator.
“Setelah itu, perusahaan lainnya akan berusaha mengejar untuk tahun ini, atau dapat dilakukan proses untuk tahun berikutnya,” ungkap dia.
Untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat, BEI berkolaborasi dengan OJK, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Efek Indonesia (KSEI) dalam melakukan edukasi pasar modal terpadu.
Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy.
“Tujuannya, tentu kami ingin berada dekat dengan mereka untuk tahu apa yang bisa kami bantu, guna mempercepat akselerasi mereka masuk ke pasar modal,” pungkas dia.
(SLF)
www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli
Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com