Bank Central China Geber Stimulus Respons Lonjakan Kasus COVID-19

IDXChannel – Bank Sentral China memotong jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh kreditur sebagai upaya untuk memperbanyak cadangan uang untuk kedua kalinya tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan dukungan ekonomi imbas lonjakan kasus COVID-19. 

Mengutip Bloomberg Bank Rakyat China rencanannya akan menyuntikkan 500 miliar yuan atau setara USD70 miliar likuiditas ke dalam perekonomian.

Adapun pemotongan itu bertujuan untuk menjaga likuiditas tetap cukup dan meningkatkan dukungan ekonomi riil serta membantu bank mendukung industri yang rusak akibat pandemi COVID-19.

Pengurangan reserve requirement ratio (RRR) yang pertama sejak April diramalkan akan dilakukan pada awal pekan ini oleh Dewan Negara, kabinet China. Mereka akan yang menyerukan lebih banyak upaya untuk memperkuat pemulihan ekonomi. 

Adapun Bank sentral juga telah memangkas suku bunga utamanya sebanyak dua kali di tahun ini, dengan langkah terbaru pada bulan Agustus.

“Dengan wabah Covid yang berkembang biak mendorong pembatasan baru pada aktivitas dan pertumbuhan global yang melambat, itu tidak akan mudah bagi perekonomian. Mengingat prospek itu, kami berharap PBOC mempertahankan sikap pelonggaran bertahap hingga 2023,” jelas Bloomberg.

“Melihat ke tahun depan, kami berharap Bank Rakyat China memangkas RRR sebesar 50 bps lagi. Ini juga dapat memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun, suku bunga kebijakan utama, sebesar 20 bps. Kami pikir itu akan dilakukan dalam dua langkah, dengan pemotongan 10-bp pertama di 1Q23,”

(SLF)

www.idxchannel.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.idxchannel.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com