Balap RI, Ekonomi Malaysia Diproyeksi Capai 11,7 Persen Kuartal III

Jakarta, CNN Indonesia

Jajak pendapat Reuters memprediksi ekonomi Malaysia tumbuh 11,7 persen pada kuartal III 2022. Jika benar, ini melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyentuh 5,72 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Mengutip CNA, dalam jajak pendapat 1-8 November kepada 22 ekonom, ekonomi Malaysia diperkirakan tumbuh 11,7 persen pada kuartal Juli-September 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Negeri Jiran itu tumbuh 8,9 persen.

“Basis statistik yang rendah dari kuartal ketiga 2021, ketika ekonomi terkunci, akan berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan PDB yoy untuk kuartal ketiga 2022,” kata Ekonom Asia di Capital Economics Shivaan Tandon, dikutip Rabu (9/11).

Perkiraan pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi domestik dan ekspor yang kuat. September lalu, Malaysia mencatat surplus perdagangan sebesar US$6,7 miliar, terbesar dalam lebih dari dua dekade.

Rekor tersebut tercipta karena ekspor Malaysia mencatat pertumbuhan dua digit sebesar 30,1 persen. Ekspor negara tersebut dipimpin oleh pengiriman yang lebih tinggi dari produk elektronik serta minyak dan gas di tengah harga yang tinggi.

Pembukaan kembali perbatasan internasional lantas diklaim akan membantu mengurangi kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu dan mendorong pemulihan berkelanjutan di sektor pariwisata.

Namun, dorongan tersebut kemungkinan bakal diimbangi oleh hambatan dari sektor lain, seperti kebijakan moneter yang lebih ketat, pekerjaan yang lebih lambat, dan pertumbuhan upah di samping permintaan eksternal yang lebih lemah.

Perdagangan dan aktivitas ekonomi juga kemungkinan akan terpengaruh oleh kebijakan lockdown ketat covid-19 yang dilakukan China serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Dalam perkiraan anggaran terbarunya, Pemerintah Malaysia meningkatkan perkiraan pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 6,5 persen hingga 7 persen dari sebelumnya 5,3 persen hingga 6,3 persen. Namun, mereka memperkirakan pertumbuhan untuk 2023 akan melambat menjadi 4 hingga 5 persen.

Dalam jajak pendapat Reuters lain, pertumbuhan ekonomi Malaysia secara rata-rata diperkirakan mencapai 7,2 persen untuk tahun ini. Namun, angka tersebut bakal turun menjadi 4,2 persen pada 2023.

“Mata uang kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan sampai puncak imbal hasil obligasi AS dan pelaku pasar tetap menghindari risiko di tengah meningkatnya tingkat ketidakpastian ekonomi global,” tambah Tandon.

[Gambas:Video CNN]

(skt/dzu)

[Gambas:Video CNN]


www.cnnindonesia.com Adalah Provider Penyedia Berita ini dengan Sumber Link Berita Asli

Semua Copyright dari Berita dimiliki oleh www.cnnindonesia.com & Untuk Request penghapusan berita & sumber dapat melalui admin@obligasi.com